Aksi Makan Mayit Gonjang Ganjing Dunia Maya
MAKAN MAYIT
Dunia Maya kembali digegerkan dengan aksi seni yang agak
nyeleneh. Sebuah kegiatan yang menuai kecaman ini dinamakan makan mayit, di
sosial media banyak yang beranggapan negative pada kegiatan ini tapi ada juga
yang memberikan apresiasi. Makan mayit sendiri bisa menjadi trending topic disebabkan
oleh berita yang tersebar di jejaring sosial, twitter. Aksi yang dilakukan oleh
seniman muda Indonesia ini berhasil menyita perhatian orang banyak.
![]() |
Makan Mayit |
Natasha Gabriella Tontey, seniman yang masih berusia 27
tahun ini melakukan kegiatan dengan menjamu para pengunjung dari festival seni
tersebut dengan berbagai macam hidangan yang tergolong aneh. Beberapa hidangannya
seperti, janin bayi, otak manusia dan makanan yang dihidangkan dalam perut
boneka bayi. Sungguh menakutkan bukan? Karena makanan yang disajikan tersebut
tergolong hidangan dengan bentuk yang tidak wajar untuk disantap.
Tidak hanya membuat heboh dunia maya tapi membuat geger para
ibu, karena pembuatan hidangan yang ada dalam kegiatan tersebut ternyata
menggunakan ASI (Air Susu Ibu) dan keringat dari ketiak bayi. Sebelumnya,
@roodkapje akun yang dimiliki oleh Natasha Gabriella Tontey terssebut
mengatakan bahwa ASI tersebut ia peroleh dari Institusi Asosiasi Ibu Menyusui
Indonesia alias (AIMI). Akan tetapi kabar tersebut dibantah secara keras oleh
pihak institusi tersebut.
Makan Mayit |
Beberapa saat kemudian setelah mendapatkan tindakan keras
dari AIMI tersebut, akun instagram dari Tontey pun akhirnya melakukan
klarifikasi dimana benar bahwa ia tidak mendapatkan ASI tersebut dari AIMI. Kalau
kamu perhatikan akhir-akhir ini banyak hashtag #makanmayit di dunia maya yang
sudah tersebar di dunia maya dengan berbagai macam pendapat dari berbagai sudut
pandang. Sebenarnya sah-sah saja jika orang ingin berkreasi atau mengeluarkan
aspirasi seninya.
Tapi sebagai pelaku seni kita harus siap menerima setiap
dampak yang terjadi akibat karya seni yang telah dibuatnya. Tentunya di kalangan
para ibu kebanyakan melakukan aksi protes secara tegas mengenai karya tersebut
dan menganggap bahwa karya seni tersebut merupakan sebuah kegiatan yang tidak
layak untuk dipertunjukkan di depan orang banyak. Apalagi jika kegiatan
tersebut dilihat oleh seorang ibu yang merindukan kehadiran sosok bayi di
tengah pernikahannya. Pasti aksi makan mayit itu akan terlihat begitu
menyakitkan.
Comments